Amuntai, Kalimantan Selatan — Ma’had Aly Rasyidiyah
Khalidiyah (Rakha) Amuntai kembali mencetak generasi intelektual mahasantri
dalam Yudisium Marhalah Ula yang digelar secara khidmat dan penuh makna.
Sebanyak 44 lulusan resmi diyudisium dan dinyatakan lulus sebagai Sarjana Agama
(S.Ag.).
Dalam acara tersebut, Muhammad Fadli dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,54. Disusul oleh Husna Hidayah, Linda Kamilia, dan Fatimah, yang masing-masing meraih IPK 3,51. Selain itu, dua lulusan yakni M. Napis dan Siti Aisyah juga mendapat apresiasi khusus atas capaian mereka dalam menghafal 30 juz Al-Qur’an.
KH. Alfianor, Lc., M.Pd.I, selaku perwakilan Dewan Masyayikh
Pondok Pesantren Rakha Amuntai, menyampaikan sambutan yang mengulas sejarah
perjalanan panjang Ma'had Aly hingga mendapat pengakuan resmi dari pemerintah.
Beliau menekankan bahwa pengakuan tersebut adalah buah dari perjuangan kolektif
para ulama dan pendiri pondok, serta komitmen kuat dalam menjaga kualitas
pendidikan tinggi Islam berbasis pesantren.
Sementara itu, Mudir Ma’had Aly Rakha Amuntai, KH. Ahmad
Humadi, Lc., M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam kepada para
lulusan. Ia mengingatkan bahwa gelar S.Ag. yang disandang bukan hanya
formalitas, melainkan tanggung jawab besar untuk menjaga marwah sarjana agama.
Dengan penguasaan kitab kuning yang mumpuni, para lulusan diharapkan menjadi
penjaga nilai-nilai syariat dan intelektual yang berakhlak mulia.
"Sorban putih yang kalian kenakan adalah simbol
kesucian hati, dan selendang merah adalah simbol keberanian dalam menegakkan
kebenaran serta menyebarkan hukum Allah SWT di muka bumi. Lulusan Ma'had Aly
harus ikhlas dalam setiap langkah dakwahnya, karena sesuatu yang dilakukan
karena Allah itulah yang bernilai di sisi-Nya," ujar beliau.
KH. Ahmad Humadi juga mengutip hikmah dari Ibnu Athaillah: "Orang
yang mendapatkan Allah, hakikatnya telah mendapatkan segalanya. Sebaliknya,
jika tanpa keikhlasan, amal tidak akan bernilai dan tak membawa manfaat."
Menutup rangkaian acara, KH. Abdul Barie, dosen sepuh Ma’had
Aly, memimpin doa dengan penuh khidmad. Sebelum berdoa, beliau menyampaikan pesan
bijak kepada para alumni dengan mengutip perkataan Syekh Abdul Qadir
al-Jailani:
“Berakhlaklah, karena setiap orang yang berakhlak pasti
berilmu. Namun tidak semua orang yang berilmu memiliki akhlak.”Beliau juga mengingatkan pentingnya adab terhadap guru,
seraya mengutip hadis Nabi Muhammad SAW tentang tiga musibah bagi mereka yang
merendahkan gurunya, yakni: lupa pelajaran yang dihafal, sulit menyampaikan
ilmu, dan hidup dalam kefakiran.
Yudisium ini menjadi momentum penting bagi Ma’had Aly Rakha
Amuntai, yang terus berkomitmen melahirkan sarjana agama yang tidak hanya
cerdas secara intelektual, namun juga matang secara spiritual dan akhlak. Para
lulusan kini bersiap untuk mengemban amanah dakwah dan menjadi pelita umat di
tengah dinamika zaman. (Humas Ma'had Aly Rakha)